Era
keemasan Islam (The Golden Ages of Islam) tertoreh pada masa ke pemimpinannya.
Perhatiannya yang begitu besar terhadap kesejahteraan rakyat serta
kesuksesannya mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, tekonologi, ekonomi,
perdagangan, politik, wilayah kekuasaan, serta peradaban Islam telah membuat
Dinasti Abbasiyah menjadi salah satu negara adikuasa dunia di abad ke-8 M.
Amir para khalifah Abbasiyah itu bernama Harun Ar-Rasyid. Dia adalah raja agung pada zamannya.Konon, kehebatannya hanya dapat dibandingkan dengan Karel Agung (742 M - 814 M) di Eropa. Pada masa kekuasaannya, Baghdad ibu kota Abbasiyah - menjelma menjadi metropolitan dunia. Jasanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban hingga abad ke-21 masih dirasakan dan dinikmati masyarakat dunia.
Figur Harun Ar-Rasyid yang legendaris ini terlahir pada 17 Maret 763 M di Rayy, Teheran, Iran. Dia adalah putera dari Khalifah Al-Mahdi bin Abu Jafar Al-Mansur khalifah Abbasiyah ketiga. Ibunya bernama Khaizuran seorang wanita sahaya dari Yaman yang dimerdekakan dan dinikahi Al-Mahdi.Sang ibu sangat berpengaruh dan berperan besar dalam kepemimpinan Al-Mahdi dan Harun Ar-Rasyid.
Sejak belia, Harun Ar-Rasyid ditempa dengan pendidikan agama Islam dan pemerintahan di lingkungan istana. Salah satu gurunya yang paling populer adalah Yahya bin Khalid. Berbekal pendidikan yang memadai, Harun pun tumbuh menjadi seorang terpelajar.Harun Ar-Rasyid memang dikenal sebagai pria yang berotak encer, berkepribadian kuat, dan fasih dalam berbicara.
Ketika tumbuh menjadi seorang remaja, Harun Ar-Rasyid sudah mulai diterjunkan ayahnya dalam urusan pemerintahan. Kepemimpinan Harun ditempa sang ayah ketika dipercaya memimpin ekspedisi militer untuk menaklukk Bizantium sebanyak dua kali. Ekspedisi militer pertama dipimpinnya pada 779 M - 780 M. Dalam ekspedisi kedua yang dilakukan pada 781-782 M, Harun memimpin pasukannya hingga ke pantai Bosporus. Dalam usia yang relatif muda, Harun Ar-Rasyid yang dikenal berwibawa sudah mampu menggerakkan 95 ribu pasukan beserta para pejabat tinggi dan jenderal veteran. Dari mereka pula, Harun banyak belajar tentang strategi pertempuran.
Sebelum dinobatkan sebagai khalifah, Harun didaulat ayahnya menjadi gubernur di As-Siafah tahun 779 M dan di Maghrib pada 780 M. Dua tahun setelah menjadi gubernur, sang ayah mengukuhkannya sebagai putera mahkota untuk menjadi khalifah setelah saudaranya, Al-Hadi. Pada 14 Septempber 786 M, Harun Ar-Rasyid akhirnya menduduki tahta tertinggi di Dinasti Abbasiyah sebagai khalifah kelima.
PROSES PENGANGKATAN KHALIFAH ABU JA’FAR HARUN AR RASYID
Harun
Al-Rasyid adalah khalifah islam kelima dari Kerajaan Abbasiyah, lahir dari
khalifah Al-Mahdi dan wanita mantan Al-Khayzuran. Harun Al-Rasyid menerima
sebagian besar pendidikannya dari Yahya, Barmakid (seorang pendukung setia ibu
Harun).
Ketika memasuki masa remaja, Harun memimpin beberapa pertempuran melawan Kekaisaran Romawi Timur, di mana keberhasilan memperoleh gelar Jenderal dengan sebutan ‘Al-Rasyid‘ (yang mengikuti jalan benar, atau orang yang benar). Dia juga ditunjuk sebagai gubernur Armenia, Azerbaijan, Mesir, Suriah dan Tunisia, yang diberikan Yahya untuknya.
Harun
Al-Rasyid
Ayahnya (Al-Mahdi) meninggal pada tahun 785 dan saudaranya ‘Hadi’ meninggal secara misterius di tahun 786, kemudian Harun Al-Rasyid menjadi khalifah pada bulan September tahun itu.Dia diangkat dan langsung menunjuk Yahya dari Barmakid sebagai wazirnya, memasang kader Barmakid sebagai administrator.Ibunya Al-Khayzuran memiliki pengaruh besar atas Harun Al-Rasyid hingga kematiannya tahun 803, dan Barmakids berada dibalik kekaisaran Harun Al-Rasyid.Dinasti daerah diberi status semi-otonomi dengan pembayaran tahunan yang cukup besar dan memperkaya finansial kerajaan Harun Al-Rasyid, tetapi melemahkan kekuatan para khalifah.Dia juga membagi kerajaan antara putranya Al-Amin dan Al-Ma’mum, yang memeneruskan peperangan melawan musuh Islam setelah kematian Harun Al-Rasyid.
MASA PEMERINTAHAN KHALIFAH ABU
JA’FAR HARUN AR RASYID
Khalifah
Harun Ar-Rasyid berkuasa selama 23 tahun (786 M - 809 M).Selama dua dasawarsa
itu, Khalifah Harun Al-Rasyid mampu membawa dinasti yang dipimpinnya ke peuncak
kejayaan.Ada banyak hal yang patut ditiru para pemimpin Islam di abad ke-21 ini
dari sosok raja besar Muslim ini.Sebagai pemimpin, dia menjalin hubungan yang
harmonis dengan para ulama, ahli hukum, penulis, qari, dan seniman.
Ia kerap mengundang para tokoh informal dan profesional itu keistana untuk mendiskusikan berbagai masalah.Khalifah Harun Ar-Rasyid begitu menghagai setiap orang.Itulah salah satu yang membuat masyarakat dari berbagai golongan dan status amat menghormati, mengagumi, dan mencintainya.Khalifah Harun Ar-Rasyid adalah pemimpin yang mengakar dan dekat dengan rakyatnya.Sebagai seorang pemimpin dan Muslim yang taat, Khalifah Harun Ar-Rasyid sangat rajin beribadah.Konon, dia terbiasa menjalankan shalat sunat hingga seratus rakaat setiap harinya.Dua kali dalam setahun, khalifah kerap menunaikan ibadah haji dan umrah dengan berjalan kaki dari Baghdad ke Makkah.Ia tak pernah lupa mengajak para ulama ketika menunaikan rukun Islam kelima.
Jika sang khalifah tak berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji, maka dihajikannya sebanyak tiga ratus orang di Baghdad dengan biaya penuh dari istana. Masyarakat Baghdad merasakan dan menikmati suasana aman dan damai di masa pemerintahannya.Dalam menjalankan roda pemerintahan, Khalifah Harun Ar-Rasyid tak mengenal kompromi dengan korupsi yang merugikan rakyat.Sekalipun yang berlaku korup itu adalah orang yang dekat dan banyak berpengaruh dalam hidupnya. Tanpa ragu-ragu Khallifah Harun Ar- Rasyid memecat dan memenjarakan Yahya bin Khalid yang diangkatnya sebagai perdana menteri (wazir).
Harun pun menyita dan mengembalikan harta Yahya senilai 30,87 juta dinar hasil korupsi ke kas negara. Dengan begitu, pemerintahan yang dipimpinnya bisa terbebas dari korupsi yang bisa menyengsarakan rakyatnya.Pemerintahan yang bersih dari korupsi menjadi komitmennya.Konon, Harun Ar-Rasyid adalah khalifah yang berprawakan tinggi, bekulit putih, dan tampan.Di masa kepemimpinannya, Abbasiyah menguasai wilayah kekuasaan yang terbentang luas dari daerah-daerah di Laut Tengah di sebelah Barat hingga ke India di sebelah Timur.Meski begitu, tak mudah bagi Harun Ar-Rasyid untuk menjaga keutuhan wilayah yang dikuasainya.
Berbagai pemberontakan pun tercatat sempat terjadi di era kepemimpinannya. Pemberontakan yang sempat terjadi di masa kekuasaannya antara lain; pemberontakan Khawarij yang dipimpin Walid bin Tahrif (794 M); pemberontakan Musa Al-Kazim (799 M); serta pemberontakan Yahya bin Abdullah bin Abi Taglib (792 M). Salah satu puncak pencapaian yang membuat namanya melegenda adalah perhatiannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban.Di masa kepemimpinannya terjadi penerjemahan karya-karya dari berbagai bahasa.
Inilah yang menjadi awal kemajuan yang dicapai Islam.Menggenggam dunia dengan ilmu pengetahuan dan perabadan.Pada era itu pula berkembang beragam disiplin ilmu pengetahuan dan peradaban yang ditandai dengan berdirinya Baitul Hikmah - perpustakaan raksasa sekaligus pusat kajian ilmu pengetahuan dan peradaban terbesar pada masanya.Harun pun menaruh perhatian yang besar terhadap pengembangan ilmu keagamaan. Sang khalifah tutup usia pada 24 Maret 809 M pada usia yang terbilang muda 46 tahun. Meski begitu pamor dan popularitasnya masih tetap melegenda hingga kini.Namanya juga diabadikan sebagai salah satu tokoh dalam kitab 1001 malam yang amat populer. Pemimpin yang baik akan tetap dikenang sepanjang masa.
Pemimpin yang Prorakyat
Di
era modern ini begitu sulit menemukan pemimpin yang benar-benar mencintai dan
berpihak kepada rakyatnya. Sosok pemimpin yang mencintai rakyat pastilah akan
dicintai dan dikagumi rakyatnya. Salah seorang pemimpin Muslim yang terbilang
langka itu hadir di abad ke-8 M. Pemimpin yang pro rakyat itu bernama Khalifah
Harun Ar-Rasyid.
Sang khalifah benar-benar memperhatikan dan mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.Guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan negara, Harun Ar-Rasyid berupaya dengan keras memajukan perekonomian serta perdagangan.Pertanian juga berkembang dengan begitu pesat, lantaran khalifah begitu mena ruh perhatian yang besar dengan membangun saluran irigasi.Langkah pemerintahan Harun Ar-Rasyid yang serius ingin menyejahterakan rakyatnya itu mendapat dukungan rakyatnya.Kemajuan dalam sektor perekonomian, perdagangan dan pertanian itu membuat Baghdad menjadi pusat perdagangan terbesar dan teramai di dunia saat itu.
Dengan kepastian hukum serta keamanan yang terjamin, berbondong-bondong para saudagar dari berbagai penjuru dunia bertransaksi melakukan pertukaan barang dan uang di Baghdad.Negara pun memperoleh pemasukan yang begitu besar dari perekonomian dan perdagangan itu serta tentunya dari pungutan pajak. Pemasukan kas negara yang begitu besar itu tak dikorup sang khalifah. Harun Ar-Rasyid menggunakan dana itu untuk pembangunan dan menyejahterakan rakyatnya. Kota Baghdad pun dibangun dengan indah dan megah.Gedunggedung tinggi berdiri, sarana peribadatan tersebar, sarana pendidikan pun menjamur, dan fasilitas kesehatan gratis pun diberikan dengan pelayanan yang prima.
Sarana umum lainnya seperti kamar mandi umum, taman, jalan serta pasar juga dibangun dengan kualitas
yang sangat baik. Khalifah pun membiayai pengembangan ilmu pengetahuan di bidang penerjemahan dan serta penelitian.Negara menempatkan para ulama dan ilmuwan di posisi yang tinggi dan mulia. Mereka dihargai dengan memperoleh gaji yang sangat ting gi. Setiap tulisan dan penemuan yang dihasilkan ulama dan ilmuwan dibayar mahal oleh negara.
Sangat pantas bila keluarga khalifah dan pejabat negara lainnya hidup dalam segala kemewahan pada zamannya.Sebab, kehidupan rakyatnya juga berada dalam kemakmuran dan kesejahteraan.Tak seperti pemimpin kebanyakan yang hidup dengan kemewahan di atas penderitaan rakyatnya. Sampai kapan pun, sosok Harun Ar-Rasyid layak ditiru dan dijadikan panutan para pemim - pin dan calon pemimpin yang ingin mencitai dan berpihak pada rakyatnya.
Jejak Hidup Sang Khalifah Agung Tahun 763 M : Pada 17 Maret, Harun terlahir diRayy.
1.
Tahun 780 M : Memimpin pasukan militer
melawan Bizantium.
2.
Tahun 782 M: Kembali memimpin pa - suk
an melawan Bizantium hingga ke Bos porus.
3.
Tahun 786 M: 14 September saudaranya
Al-Hadi - khalifah keempat meninggal dunia.
4.
Tahun 791 M: Harun kembali berperang
melawan Bizantium.
5.
Tahun 795 M: Harun meredam
pembenrontakan Syiah dan memenjarakan
6. Musa Al-Kazim. Tahun 796 M: Harun
memindahkan istana dan pusat pemerintahan dari
Baghdad ke Ar-Raqqah.
Baghdad ke Ar-Raqqah.
7.
Tahun 800 M: Harun mengangkat Ibrahim
ibnu Al-Aghlab sebagai gubernur Tunisia.
8.
Tahun 802 M: Harun menghadiahkan dua
gajah albino ke Charlemagne sebagai hadiah
diplomatik.
diplomatik.
9.
Tahun 803 M: Yahya bin Khalid (perdana
menteri yang dipecat karena korupsi meninggaldunia.
10. Tahun
807 M: Kekuatan Harun mengusai Siprus.
11. Tahun
809 M: Harun meninggal dunia ketika melakukan perjalanan di bagian timur
wilayah kekuasaannya.
wilayah kekuasaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar